Beranda | Artikel
Siapa Saja Yang Bergembira Dengan Wafatnya Raja Abdullah?
Kamis, 5 Februari 2015

بسم الله الرحمن الرحيم

Segala puji hanya bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya, kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri-diri kami dan kejelekan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menye-satkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.

Aku bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali ‘Imran: 102)

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya, dan dari-pada keduanya Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (menggunakan) Nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan menga-wasimu.” (QS. An-Nisaa’: 1)

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS. Al-Ahzaab: 70-71)

Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah (al-Qur’an) dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad (as-Sunnah). Seburuk-buruk perkara adalah perkara yang diada-adakan (dalam agama), setiap yang diada-adakan (dalam agama) adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya di Neraka.

Amma ba’du:

Meninggalnya Khadimul Haramain (Pelayan Dua Tanah Suci), yaitu Raja Abdullah bin Abdul ‘Aziiz Alu Su’uud, sungguh merupakan musibah yang besar. Kita mohon kepada Allah supaya menggantikan bagi mereka melalui musibah ini, dengan sesuatu yang lebih baik darinya. Maka, meninggalnya seorang Ahlus Sunnah perkara yang serius, dan tidak ringan. Namun, kita hendaknya sabar dan rela dengan takdir Allah dan ketetapan-Nya.

Ayyub rahimahullah berkata :

إني أخبر بموت الرجل من أهل السنة وكأني أفقد بعض أعضائي

“Sesungguhnya, jika saya diberitahu tentang meninggalnya seorang dari kalangan Ahlus Sunnah, maka seolah-olah saya kehilangan sebagian anggota tubuh saya.”

Hammad bin Zaid rahimahullah berkata,

حضرت أيوب السختياني وهو يغسل شعيب بن الحبحاب، وهو يقول: إن الذين يتمنون موت أهل السنة يريدون أن يطفئوا نور الله بأفواههم ، والله متم نوره ولو كره الكافرون

“Saya mendatangi Ayyub as-Sikhtiyaniy, sementara dia sedang memandikan Syu’aib bin Habhaab. Dia mengatakan: ‘Sesungguhnya, barangsiapa yang menginginkan kematian seorang Ahlus Sunnah, maka dia menginginkan padamnya cahaya Allah. Dan Allah akan menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir membencinya”

Dan kita mohon kepada Allah, supaya menempatkannya (Raja Abdullah) ke dalam golongan orang-orang sholih, dan mengangkat derajatnya ke surga yang tinggi, dan mengampuninya dengan karunia dan keutamaan-Nya.

Raja Abdullah merupakan seorang yang bertauhid dan seorang Ahlus Sunnah. Ia memerangi bid’ah dan kesyirikan dengan segala bentuknya. Semoga Allah membalasnya dengan kebaikan, karena telah menjadi raja yang sholih, dan seorang mukmin lagi mujahid (demikian yang nampak bagi kami, dan kami tidak mensucikan seorang pun di hadapan Allah).

Mu’tamir bin Salman rahimahullah mengatakan :

دخلت على أبي وأنا منكسر !  فقال : ما لك ؟  قلت : مات صديق لي ! قال : مات على السنة ؟  قلت : نعم ! قال : فلا تخف عليه

“Saya masuk menemui bapakku, sementara saat itu saya sedang sedih.”

Maka bapakku bertanya : “Ada apa denganmu?”

Saya menjawab : “Teman saya meninggal!”

Bapakku bertanya : “Apakah dia meninggal di atas sunnah?”

Saya menjawab : “Benar.”

Bapakku mengatakan : “Maka janganlah mengkhawatirkannya”.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka saya katakan :

Bahwasanya, barangsiapa yang merasa senang dengan meninggalnya Raja Abdullah bin Abdul ‘Aziiz Alu Su’uud rahimahullah, maka sangsikanlah kebaikan agamanya! Karena dia pasti termasuk salah satu dari golongan-golongan berikut :

  • Syi’ah, karena Raja Abdullah rahimahullah telah membuat mereka jengkel dengan di-support-nya dakwah Sunnah dan semangat mencintai shahabat-shahabat Rasulullah – semoga Allah senantiasa meridhoi mereka;
  • Khowarij, karena Raja Abdullah rahimahullah telah menghentikan mereka dengan seruan untuk kemurnian Islam, yang ini menghancurkan pemikiran teroris khowarij, dan menggagalkan serangan sabotase mereka yang proaktif.
  • Ikhwanul Muslimin yang muflis (merugi), dimana Raja Abdullah rahimahullah dengan revolusi Arab-nya telah memporak-porandakan mereka, dan mencegah mereka untuk menguasai sumur-sumur minyak yang di berbagai negara telah mereka duduki, dengan dalih untuk merubah kezhaliman penguasa.
  • Liberal atau komunis, dimana Raja Abdullah rahimahullah telah menghancurkan berhala kekafiran yang hendak mereka tancapkan di Saudi Arabia.

Dan, barangsiapa yang kamu lihat dia bersedih karena kematian Raja Abdullah rahimahullah, maka dialah seorang salafy yang mendapat hidayah, yang mendapat bimbingan dari sunnah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, yang mengerti kedudukan tauhid, dan telah merasakan kenikmatan tauhid di negara yang aman ini, dan mengetahui kedudukan penguasa yang ahlus sunnah, lagi seorang mujahid.

 

Dari saudara kalian yang mencintai kalian,

Ahmad bin Umar bin Saalim Baazmul

Ashar 4:55, Sabtu 4 Rabiuts Tsaaniy 1436 H

Demikian pernyataan Syaikh Ahmad Bazmul hafizhahullah, diterjemahkan dari : http://bayenahsalaf.com/vb/showthread.php?t=23283

Penerjemah : Prasetyo

Artikel Muslim.Or.Id

🔍 Posisi Tidur Ibu Hamil Muda Menurut Islam, Tujuan Allah Menciptakan Jin Dan Manusia, Agar Doa Cepat Dikabulkan, Al Firqotun Najiyah


Artikel asli: https://muslim.or.id/24490-siapa-saja-yang-bergembira-dengan-wafatnya-raja-abdullah.html